0

Tali Pusat Menumbung

Ini adalah kelainan tali pusat disamping atau dibawah bagian terbawah janin. meskipun komplikasi yang jarang-jarang 1% dari persalinan. Penekanan tali pusat antara bagaian terbawah janin dengan panggul ibu dapat menggurangi atau menghentikan aliran darah ke janin dan bila tidak terkoreksi akan menyebabkan kematian pada bayi.

Klasifikasi ali Pusat Menumbung


  1. Terletak disamping bagian terbawah janin di PAP
  2. Turun ke vagina
  3. Melewati introitus dan ke luar dari vagina
Etiologi
Etiologi Fetal

  1. Presentasi abnormal
  2. Prematuritas
  3. Kehamilan ganda
  4. Hydamnion
Etiologi Maternal dan Obstetri
  1. Disproporsi kepala panggulBagian terendah yang tinggi
  2. Etiologi dari tali puasat dan plasenta
  3. Tali pusat yang panjang
  4. Plasenta letak rendah
Etiologi iatrogenik
  1. pememcahan ketuban secara artifisia
  2. pembebaaan kapala dari PAP
  3. Fleksi kepala yang semula dalam keadaan ekstensi
  4. Versi ekstraksi
  5. Pemasangan kantong (sekarang jarang dilakukan).
DIAGNOSISTALIPUSAT MENUMBUNG

Diagnosis tali pusat menumbung dibuat dengan dua cara:

  1. melihat tali pusat di luar vulva, dan
  2. meraba tali pusat pada pemeriksaan vaginal. Oleh karena kematian janin tinggi bila tali pusatsudah keluar melalui introitus, harus dicari cara-cara untuk dapat menegakkan diagnosis lebh awal
Pemeriksaan Vaginal
Pemeriksaan vaginal harus dilakukan:1. Jika terjadigawat janinyang tidak diketahui sebabnya. dan terutama jika bagian terbawah belum turun. Sayangnya mungkin gawat janin merupakan gejala yang akhir.2. Jika ketuban pecah dengan bagian terendah yang masih tinggi.3. Pada semua kasus malpresentasi pada waktu ketuban pecah.4. Jika bayinya jelas prematur.5. Padakasus-kasus kembar

Prognosis

Persalinan

Persalinan tidak terpengaruh oleh tali pusat menumbung
Ibu

 Bahaya untuk ibu hanya apabila dilakukan tindakan traumatik untuk menyelamatkan bayi.
Janin

 Kematian perinatal tak dikoreksi sekitar 35 persen. Harapan untuk bayi tergantung pada derajatdan lamanya kompresi tali pusat dan interval antara diagnosis dan kelahiran bayi. Nasib janintergantung pada faktor-faktor sebagai berikut:
  1. Semakin balk keadaan janin pada waktu diagnosis dibuat, semakin besar harapan hidupnya.Tali pusat yang berdenyut keras merupakan gejala yang balk dan sebaliknya tali pusat yang berdenyut lemah berarti tidak balk.
  2. Semakin cepat bayi dilahirkan setelah tali pusat turun ke bawah, semakin baik hasilnya.Penundaan lebih dari 30 menu memperbesar kematian janin empat kali.
  3. Janin yang lebih tua utnur kehamilannya lebih besar pula kemampuannya bertahan terhadap proses-proses traumatik.
  4. Semakin kurang trauma pada kelahiran bayi, semakin baik prognosis untuk ibu dan anak.
  5. Pembukaan cervix mungkin merupakan faktor yang terpenting. Jika pembukaan -Judahlengkap pada waktu diagnosis dibuat maka akan banyak bayi yang dapat diselamatkan. Semakinkecil pembukaan prognosisnya semakin jelek. Perkecualian untuk ini adalah jika dapat dilakukansectio caesarea dengan segera. dalam hal mana prognosisnya sama baik atau lebih balk pada pembukaan cervix yang masih kecil.
  6. Kematian janin bertambah dengan semakin panjangnya interval antara pecahnya ketuban dan kelahiran bayi.
PENANGANAN TALIPUSAT MENUMBUNG
 Tali pusat menumbung dibiarkan dan persalinan diteruskan pada keadaan-keadaan sebagai berikut:
1. Bila janin sudah meninggal.
2. Bila janin diketahui abnormal (mis. anencephalus).
3. Bila janin masih sangat prematur sehingga tidak ada harapan untuk dapat hidup. Tidak adagunanya memberikan risiko pada ibu.
Usaha-usaha untuk mengurangi kompresi tali pusat dan memperbaiki keadaan janin adalahsebagai berikut:
  1. Penolong memasukkan satu tangan ke dalam vagina dan mendorong bagian terendah ke atasmenjauhi tali pusat. Pada waktu yang bersiumum dilakukan persiapan untuk menolong persalinan.
  2. Pasien diletakkan dalam sikap lutut-dada (knee chest) atau Trendelenburg, dengan pinggul diatas dan kepala di bawah.
  3. Diberikan oksigen dengan masker kepada ibu.
  4. Denyut jantung janin sering diperiksa dengan teliti.
  5. Dilakukan pemeriksaan vaginal untuk menentukan presentasi, pembukaan cervix, turunnya bagian terendah dan keadaan tali pusat.
Jika pembukaan sudah lengkap dilakukan usaha-usaha untuk pelbagai presentasi sebagai berikut:
  1. Sectio caesarea merupakan pilihan utama selama bayinya cukup bulan dan dalam keadaan baik. Nasib bayi pada sectio caesarea jauh lebih baik dibanding kelahiran dengan cara lain.Bahaya untuk ibu juga sangat kurang dibanding dengan melahirkan bayi secara paksa pada pembukaan yang belum lengkap. Sementara dilakukan persiapan operasi.diadakan usaha-usaha untuk mengurangi kompresi tali pusat seperti tersebut di atas.
  2. Reposisi tali pusat dapat dicoba jika tidak dapat dikerjakan sectio caesarea. Tali pusat dihawake atas ke dalam uterus. sedang bagian terendah janin didorong ke bawah masuk panggulkemudian ditahan. Kadang-kadang reposisi tali pusat berhasil tetapi umumnya kita kehilangan banyak waktu yang berharga pada waktu melakukannya.
  3. Jika usaha ini tidak berhasil. pasien dipertahankan dalam posisi Trendelenburg dengan harpantali pusat tidak tertekan sehingga bayi tetap dapat hidup sampai pembukaan menjadi cukup lebar untuk memungkinkan lahirnya bayi.
  4. Dilatasi cervix secara manual, insisi cervix, dan cara-cara lain untuk memaksakan pembukaancervix tidak akan pernah dapat diterima. Keberhasilannya kecil sedang risiko untuk ibu besar.
Profilaksis
Manipulasiobstetrik yang memungkinkan ketuban pecah prematur (seperti pemecahan ketubansecara artifisial pada kepala yang belum turun atau pada adanya malpresentasi) dan yangmemperbesar insidensi tali pusat menumbung harus dihindari. Pasien-pasien yang ketubannya pecah di rumah baik sebelum atau dalam persalinan harus dikirim ke rumah sakit.


Sumber

Oxorn, William. 2010. Ilmu Kebidanan Patologi & Fisiologi Persalinan. Yogyakarta: ANDI

0 komentar:

Posting Komentar

Back to Top Enjoy to My Blog, Guyss!^^