Bagi pasangan yang telah menikah dan telah mempunyai anak, mencegah
kehamilan tentu saja merupakan informasi yang sangat penting untuk
diketahui. Hidup di zaman sekarang dengan segala sesuatu yang serba
mahal, pastinya tidak relevan lagi motto orang tua kita zaman dulu
“Banyak anak banyak rezeki”. Mungkin kalau zaman sekarang “banyak anak
beban hidup jadi lebih tinggi”.
Mencegah kehamilan tentu saja memberikan kesempatan kepada ibu pasca melahirkan untuk memulihkan diri dari kehamilan dan memberi ibu kesempatan untuk menyusui bayi dan merawat anak hingga lebih mandiri. Tujuan mencegah dan mengatur jadwal kehamilan nantinya adalah untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga. Tapi mencegah kehamilan tidak berlaku buat pasangan infertil yang sangat mendambakan kehamilan.
Yang paling membuat miris, dewasa ini remaja / muda-mudi juga membutuhkan informasi tentang bagaimana cara mencegah kehamilan. Bagaimana tidak, seks bebas sudah seperti jamur di hari hujan. Bebas tanpa bisa dicegah, hal ini disebabkan makin bebasnya remaja mengakses informasi tanpa sensor, terbukti dengan maraknya video porno dan foto porno anak smp/sma di kota besar seperti Bandung, Surabaya, Jakarta, Batam Palembang, Medan, Aceh sampai dengan kota-kota di Bali. Perilaku seks bebas ini banyak menghasilkan kehamilan yang tidak diinginkan. Jadi informasi untuk mencegah kehamilan juga sangat penting untuk diketahui.
Dari beberapa alasan itulah kami memandang perlu untuk mengungkap bagaimana cara terbaik untuk mencegah kehamilan. Hal ini penting agar suami istri mendapatkan informasi yang mereka perlukan untuk mencegah dan menunda kehamilan dan remaja / muda – mudi pun sadar akan resiko seks bebas yang mereka lakukan sehingga pencegahan kehamilan menjadi alternatif terbaik dibandingkan menggugurkan kandungan yang pastinya hanya merugikan pihak perempuan.
Mencegah Kehamilan dengan Coitus Interuptus
Apa itu Coitus Interuptus, bagaimana bisa teknik tersebut efektif untuk mencegah kehamilan? Metode Coitus Interuptus juga dikenal dengan metode senggama terputus. Teknik ini dapat mencegah kehamilan dengan cara sebelum terjadi ejakulasi pada pria, seorang pria harus menarik penisnya dari vagina sehingga tidak setetespun sperma masuk kedalam rahim wanita. Namun demikian walaupun teknik ini dapat mencegah kehamilan, beberapa penelitian menyatakan keberhasilan teknik coitus interuptus untuk mencegah kehamilan sangat dipengaruhi oleh kemampuan seorang pria untuk merasakan tanda ejakulasi dan kecepatannya untuk menarik penis dan mendapatkan orgasme di luar vagina. Karena banyak sekali pria yang tidak tahu pasti kapan dia mengalami ejakulasi, prosentase pencegahan kehamilan dengan teknik ini menjadi sangat kecil. Untuk membuahi sel telur wanita, tidak dibutuhkan satu liter sperma. Tapi hanya satu sel sperma saja. Coba bayangkan, kalau setetes sperma itu saja berisi jutaan sel sperma. Bila ada setetes sperma / air main yang masuk kedalam vagina, maka kemungkinan untuk terjadi kehamilan dan tertularnya penyakit kelamin masih sangat tinggi.
Mencegah kehamilan dengan Teknik Kalender
Pencegahan kehamilan dengan teknik kalender sangat erat kaitannya dengan kemampuan seorang wanita untuk mengetahui masa suburnya. Seperti yang telah banyak dibahas sebelumnya, sperma dapat hidup maksimal 3 s/d 5 hari di rahim wanita untuk menunggu terjadinya ovulasi dan segera membuahi sel telur. Dengan teknik kalender, seorang wanita diharapkan dapat mencegah terjadinya kehamilan dengan cara tidak melakukan hubungan intim di waktu 3 s/d 5 hari sebelum masa subur tersebut dan 3 hari setelah masa subur (sel telur dapat hidup selama maks 2 hari). Sama seperti metode sebelumnya, mencegah kehamilan dengan teknik ini tidak mempunyai prosentase keberhasilan sampai 100% karena kesalahan penghitungan masa subur yang kurang tepat. Terlebih lagi bagi wanita yang siklus menstruasinya tidak teratur, sehingga tidak dapat diperkirakan secara pasti kapan ovulasi/masa subur terjadi, akhirnya tekhnik ini sangat tidak efektif untuk mencegah kehamilan.
Mencegah kehamilan dengan Alat Kontrasepsi
Penggunaan alat kontrasepsi merupakan satu hal yang paling masuk akal. Walaupun tingkat keberhasilannya untuk mencegah kehamilan mendekati 100% banyak dari masyarakat kita enggan untuk menggunakan alat kontrasepsi. Alat-alat pencegah kehamilan tersebut antara lain :
Mencegah kehamilan dengan Kondom
Kondom merupakan satu cara favorit untuk mencegah kehamilan. Harga yang murah dan penjualannya juga bebas. Kondom merupakan cara ampuh yang dikampanyekan pemerintah untuk mencegah kehamilan maupun menghindari HIV/AIDS. Namun demikian cara ini ternyata juga sering gagal dalam usaha mencegah kehamilan. Biasanya kehamilan terjadi karena karet plastik kondom bocor ataupun pada saat setelah ejakulasi dan laki-laki kurang hati-hati dalam menarik penisnya. Sehingga sperma akhirnya bisa lolos dan merembes masuk ke dalam vagina melalui pangkal penis laki-laki. Tetap harus diingat, walau pun Cuma setetes sperma, tapi isinya berjuta-juta sel sperma.
Mencegah kehamilan dengan Pil KB
Pil KB merupakan satu pilihan lain untuk mencegah kehamilan. Pil KB yang dirasa efektif untuk mencegah kehamilan biasanya PIL KB yang berisi kombinasi hormon pencegah kehamilan. PIL KB sendiri bekerja mencegah kehamilan dengan cara melindungi indung telur agar tidak melepaskan sel telur. Jika sel telur telah terlanjur lepas, PIL KB akan mencegah tertanamnya sel telur pada rahim.
Mencegah kehamilan dengan memakai susuk/Norplant/Implant
Hampir sama dengan PIL KB, susuk/norplant ini setelah tertanam dalam tubuh wanita akan mengeluarkan hormon pencegah kehamilan secara terus menerus. Beberapa sumber menyatakan keberhasilan pencegahan kehamilan dengan teknik ini mencapai hampir 99%.
Mencegah kehamilan dengan menggunakan Injeksi
Cara mencegah kehamilan dengan teknik ini adalah dengan cara menyuntikkan obat Depo Provera yang berisikan hormon kedalam tubuh wanita dalam waktu tertentu. Biasanya wanita yang ingin mencegah kehamilan diberi dua opsi untuk melakukan suntik secara bulanan atau setiap tiga bulan sekali. Sama dengan PIL KB dan susuk, tingkat keberhasilan metode ini untuk mencegah kehamilan hampir mencapai 99%.
Mencegah kehamilan menggunakan diagfragma dan kap serviks uterus
Teknik ini bekerja untuk mencegah kehamilan dengan cara memasukkan diafragma / kap karet kedalam bagina enam jam sebelum berhubungan intim. Diafragma ini bekerja dengan mencegah masuknya sperma ke dalam rahim/uterus. Diafragma biasanya juga dilengkapi dengan spermisida untuk membunuh sperma dan mencegah kehamilan. Karena pemasangan diafragma ini sulit, sebaiknya anda berkonsultasi dengan dokter spesialis agar pesangannya tepat.
Mencegah kehamilan dengan teknik Steril
Prosentase keberhasilan untuk mencegah kehamilan dengan cara ini tentunya mencapai 100% namun demikian biasanya untuk kembali mendapatkan kehamilan merupakan cara yang sulit untuk dilakukan. Metode steril dibagi menjadi dua yaitu Metode Operasi Wanita dan Metode Operasi Pria. Kedua metode ini dilakukan dengan cara operasi oleh dokter spesialis kandungan. Pada wanita dilakukan pemutusan atau pemasangan cincin pada saluran telur untuk mencegah sampainya sel telur yang dilepas di indung telur menuju rahim.
Mencegah kehamilan tentu saja memberikan kesempatan kepada ibu pasca melahirkan untuk memulihkan diri dari kehamilan dan memberi ibu kesempatan untuk menyusui bayi dan merawat anak hingga lebih mandiri. Tujuan mencegah dan mengatur jadwal kehamilan nantinya adalah untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga. Tapi mencegah kehamilan tidak berlaku buat pasangan infertil yang sangat mendambakan kehamilan.
Yang paling membuat miris, dewasa ini remaja / muda-mudi juga membutuhkan informasi tentang bagaimana cara mencegah kehamilan. Bagaimana tidak, seks bebas sudah seperti jamur di hari hujan. Bebas tanpa bisa dicegah, hal ini disebabkan makin bebasnya remaja mengakses informasi tanpa sensor, terbukti dengan maraknya video porno dan foto porno anak smp/sma di kota besar seperti Bandung, Surabaya, Jakarta, Batam Palembang, Medan, Aceh sampai dengan kota-kota di Bali. Perilaku seks bebas ini banyak menghasilkan kehamilan yang tidak diinginkan. Jadi informasi untuk mencegah kehamilan juga sangat penting untuk diketahui.
Dari beberapa alasan itulah kami memandang perlu untuk mengungkap bagaimana cara terbaik untuk mencegah kehamilan. Hal ini penting agar suami istri mendapatkan informasi yang mereka perlukan untuk mencegah dan menunda kehamilan dan remaja / muda – mudi pun sadar akan resiko seks bebas yang mereka lakukan sehingga pencegahan kehamilan menjadi alternatif terbaik dibandingkan menggugurkan kandungan yang pastinya hanya merugikan pihak perempuan.
Mencegah Kehamilan dengan Coitus Interuptus
Apa itu Coitus Interuptus, bagaimana bisa teknik tersebut efektif untuk mencegah kehamilan? Metode Coitus Interuptus juga dikenal dengan metode senggama terputus. Teknik ini dapat mencegah kehamilan dengan cara sebelum terjadi ejakulasi pada pria, seorang pria harus menarik penisnya dari vagina sehingga tidak setetespun sperma masuk kedalam rahim wanita. Namun demikian walaupun teknik ini dapat mencegah kehamilan, beberapa penelitian menyatakan keberhasilan teknik coitus interuptus untuk mencegah kehamilan sangat dipengaruhi oleh kemampuan seorang pria untuk merasakan tanda ejakulasi dan kecepatannya untuk menarik penis dan mendapatkan orgasme di luar vagina. Karena banyak sekali pria yang tidak tahu pasti kapan dia mengalami ejakulasi, prosentase pencegahan kehamilan dengan teknik ini menjadi sangat kecil. Untuk membuahi sel telur wanita, tidak dibutuhkan satu liter sperma. Tapi hanya satu sel sperma saja. Coba bayangkan, kalau setetes sperma itu saja berisi jutaan sel sperma. Bila ada setetes sperma / air main yang masuk kedalam vagina, maka kemungkinan untuk terjadi kehamilan dan tertularnya penyakit kelamin masih sangat tinggi.
Mencegah kehamilan dengan Teknik Kalender
Pencegahan kehamilan dengan teknik kalender sangat erat kaitannya dengan kemampuan seorang wanita untuk mengetahui masa suburnya. Seperti yang telah banyak dibahas sebelumnya, sperma dapat hidup maksimal 3 s/d 5 hari di rahim wanita untuk menunggu terjadinya ovulasi dan segera membuahi sel telur. Dengan teknik kalender, seorang wanita diharapkan dapat mencegah terjadinya kehamilan dengan cara tidak melakukan hubungan intim di waktu 3 s/d 5 hari sebelum masa subur tersebut dan 3 hari setelah masa subur (sel telur dapat hidup selama maks 2 hari). Sama seperti metode sebelumnya, mencegah kehamilan dengan teknik ini tidak mempunyai prosentase keberhasilan sampai 100% karena kesalahan penghitungan masa subur yang kurang tepat. Terlebih lagi bagi wanita yang siklus menstruasinya tidak teratur, sehingga tidak dapat diperkirakan secara pasti kapan ovulasi/masa subur terjadi, akhirnya tekhnik ini sangat tidak efektif untuk mencegah kehamilan.
Mencegah kehamilan dengan Alat Kontrasepsi
Penggunaan alat kontrasepsi merupakan satu hal yang paling masuk akal. Walaupun tingkat keberhasilannya untuk mencegah kehamilan mendekati 100% banyak dari masyarakat kita enggan untuk menggunakan alat kontrasepsi. Alat-alat pencegah kehamilan tersebut antara lain :
Mencegah kehamilan dengan Kondom
Kondom merupakan satu cara favorit untuk mencegah kehamilan. Harga yang murah dan penjualannya juga bebas. Kondom merupakan cara ampuh yang dikampanyekan pemerintah untuk mencegah kehamilan maupun menghindari HIV/AIDS. Namun demikian cara ini ternyata juga sering gagal dalam usaha mencegah kehamilan. Biasanya kehamilan terjadi karena karet plastik kondom bocor ataupun pada saat setelah ejakulasi dan laki-laki kurang hati-hati dalam menarik penisnya. Sehingga sperma akhirnya bisa lolos dan merembes masuk ke dalam vagina melalui pangkal penis laki-laki. Tetap harus diingat, walau pun Cuma setetes sperma, tapi isinya berjuta-juta sel sperma.
Mencegah kehamilan dengan Pil KB
Pil KB merupakan satu pilihan lain untuk mencegah kehamilan. Pil KB yang dirasa efektif untuk mencegah kehamilan biasanya PIL KB yang berisi kombinasi hormon pencegah kehamilan. PIL KB sendiri bekerja mencegah kehamilan dengan cara melindungi indung telur agar tidak melepaskan sel telur. Jika sel telur telah terlanjur lepas, PIL KB akan mencegah tertanamnya sel telur pada rahim.
Mencegah kehamilan dengan memakai susuk/Norplant/Implant
Hampir sama dengan PIL KB, susuk/norplant ini setelah tertanam dalam tubuh wanita akan mengeluarkan hormon pencegah kehamilan secara terus menerus. Beberapa sumber menyatakan keberhasilan pencegahan kehamilan dengan teknik ini mencapai hampir 99%.
Mencegah kehamilan dengan menggunakan Injeksi
Cara mencegah kehamilan dengan teknik ini adalah dengan cara menyuntikkan obat Depo Provera yang berisikan hormon kedalam tubuh wanita dalam waktu tertentu. Biasanya wanita yang ingin mencegah kehamilan diberi dua opsi untuk melakukan suntik secara bulanan atau setiap tiga bulan sekali. Sama dengan PIL KB dan susuk, tingkat keberhasilan metode ini untuk mencegah kehamilan hampir mencapai 99%.
Mencegah kehamilan menggunakan diagfragma dan kap serviks uterus
Teknik ini bekerja untuk mencegah kehamilan dengan cara memasukkan diafragma / kap karet kedalam bagina enam jam sebelum berhubungan intim. Diafragma ini bekerja dengan mencegah masuknya sperma ke dalam rahim/uterus. Diafragma biasanya juga dilengkapi dengan spermisida untuk membunuh sperma dan mencegah kehamilan. Karena pemasangan diafragma ini sulit, sebaiknya anda berkonsultasi dengan dokter spesialis agar pesangannya tepat.
Mencegah kehamilan dengan teknik Steril
Prosentase keberhasilan untuk mencegah kehamilan dengan cara ini tentunya mencapai 100% namun demikian biasanya untuk kembali mendapatkan kehamilan merupakan cara yang sulit untuk dilakukan. Metode steril dibagi menjadi dua yaitu Metode Operasi Wanita dan Metode Operasi Pria. Kedua metode ini dilakukan dengan cara operasi oleh dokter spesialis kandungan. Pada wanita dilakukan pemutusan atau pemasangan cincin pada saluran telur untuk mencegah sampainya sel telur yang dilepas di indung telur menuju rahim.
0 komentar:
Posting Komentar