Solusio
plasenta merupakan lepasnya plasenta (organ yang memberi nutrisi kepada
janin) dari tempat perlekatannya di dinding uterus (rahim) sebelum bayi
dilahirkan.
Penyebab
Penyebab pasti dari solusio plasenta dapat sulit untuk ditentukan. Penyebab langsungnya jarang, antara lain meliputi:
- Adanya luka pada daerah perut akibat jatuh, pukulan pada daerah perut, atau kecelakaan mobil.
- Hilangnya volume uterus secara mendadak (dapat terjadi bersama dengan hilangnya cairan amnion/ketuban secara cepat atau setelah bayi kembar pertama dilahirkan).
Faktor risiko, meliputi:
- Kelainan pembekuan darah (trombofilia)
- Merokok
- Penggunaan obat-obat narkotika seperti kokain
- Diabetes
- Konsumsi alkohol lebih dari 14 kali per minggu selama kehamilan
- Tekanan darah tinggi selama kehamilan (sekitar separuh dari kejadian solusio plasenta yang mengakibatkan kematian bayi berhubungan dengan tekanan darah tinggi)
- Riwayat solusio plasenta sebelumnya
- Peningkatan distensi uterus (dapat terjadi pada kehamilan kembar atau volume cairan amnion yang sangat banyak)
- Frekuensi persalinan yang sering sebelumnya
- Ibu hamil berusia tua
- Pecahnya ketuban sebelum waktunya (selaput ketuban pecah sebelum usia kehamilan 37 minggu)
- Fibroid Uteri
Solusio
plasenta, yang berupa berapapun bagian plasenta yang terlepas sebelum
persalinan, terjadi pada sekitar 1 dari 150 persalinan. Sementara untuk
bentuk solusio plasenta yang berat dimana dapat menyebabkan kematian
bayi, terjadi hanya pada sekitar 1 dari 800-1600 persalinan.
Gejala
- Nyeri perut
- Nyeri punggung
- Kontraksi uterus yang sering
- Kontraksi uterus terus menerus tanpa periode relaksasi
- Perdarahan vagina
Pemeriksaan, meliputi:
- Ultrasonografi (USG) abdomen
- Hitung jenis darah lengkap
- Monitoring janin
- Kadar fibrinogen
- Partial thromboplastin time
- Pemeriksaan pelvis (rongga panggul)
- Prothrombin time
- USG vagina
Penanganan
Penanganan
dapat melibatkan pemberian cairan intravena dan transfusi darah. Ibu
hamil perlu dimonitor secara ketat untuk mengetahui adanya gejala-gejala
syok. Bayi yang belum lahir perlu diawasi adanya tanda-tanda stres yang
dapat berupa adanya denyut jantung abnormal.
Tindakan
pembedahan sesar mungkin diperlukan untuk melahirkan bayi yang sangat
prematur dan apabila hanya sedikit bagian plasenta yang terlepas, ibu
hamil harus tetap dirawat di rumah sakit untuk observasi ketat dan dapat
dipulangkan setelah beberapa hari apabila kondisinya tidak bertambah
buruk.
Apabila
janin dalam kandungan sudah cukup usia kehamilan maka dapat dilakukan
persalinan per vagina yaitu apabila keadaan ibu dan bayi baik. Sedangkan
bila keadaan ibu dan bayi tidak memungkinkan maka persalinan dapat
dilakukan melalui pembedahan sesar.
Prognosis
Solusio
plasenta tidak selalu menyebabkan kematian bagi ibu hamil yang
mengalaminya. Namun bagaimanapun semua keadaan berikut ini dapat
meningkatkan risiko kematian ibu dan bayi, antara lain:
- Serviks (leher rahim) yang menutup
- Diagnosis dan penanganan solusio plasenta yang terlambat
- Perdarahan yang berlebihan, yang mengakibatkan syok
- Perdarahan uterus yang tersembunyi selama kehamilan
- Tidak adanya tanda-tanda persalinan
Pada
sekitar separuh kasus solusio plasenta, stres pada janin terjadi di
awal kejadian. Bayi yang masih hidup memiliki kemungkinan sebanyak
40-50% untuk mengalami komplikasi yang bervariasi mulai dari yang ringan
sampai yang berat.
Komplikasi
Beberapa
komplikasi yang mungkin terjadi dapat berupa perdarahan yang banyak dan
berlebihan sehingga mengakibatkan terjadinya syok sampai dengan
kematian ibu atau bayi.
Apabila
perdarahan terjadi setelah proses persalinan dan kehilangan darah tidak
dapat diatasi dengan cara lain, mungkin diperlukan tindakan
histerektomi (pengangkatan uterus) pada ibu hamil.
Kapan saatnya untuk menghubungi tenaga kesehatan?
Hubungi tenaga kesehatan apabila ibu hamil mengalami kecelakaan bahkan untuk kecelakaan ringan sekalipun.
Hubungi
dokter segera apabila terjadi perdarahan selama kehamilan dan ibu hamil
perlu segera dibawa ke unit gawat darurat rumah sakit apabila terjadi
perdarahan vagina dan nyeri perut yang berat atau terjadi kontraksi
beberapa kali selama kehamilan karena solusio plasenta dapat berkembang
dengan cepat menjadi kondisi darurat yang mengancam jiwa ibu maupun
bayinya.
Pencegahan
- Hindari minuman beralkohol, merokok, atau penggunaan obat-obatan narkotika dan psikotropika selama kehamilan.
- Pemeriksaan kehamilan ke dokter atau bidan sejak awal diketahui adanya kehamilan dan secara teratur selama masa kehamilan.
- Mengenali dan mengatasi adanya masalah kesehatan pada ibu hamil seperti diabetes dan tekanan darah tinggi dapat menurunkan risiko terjadinya solusio plasenta.
Sumber:
Francois
KE, Foley MR. Antepartum and postpartum hemorrhage. In: Gabbe SG,
Niebyl JR, Simpson JL, eds. Obstetrics - Normal and Problem Pregnancies.
5th ed. Philadelphia, Pa: Elsevier Churchill Livingstone; 2007:chap 18.
Houry
DE, Salhi BA. Acute complications of pregnancy. In: Marx J, Hockberger
RS, Walls RM, et al, eds. Rosen’s Emergency Medicine: Concepts and
Clinical Practice. 7th ed. Philadelphia, Pa: Mosby Elsevier; 2009:chap
176.
Cunningham FG, Leveno KL, Bloom SL, et al. Obstetrical
hemorrhage. In: Cunningham FG, Leveno KL, Bloom SL, et al., eds.
Williams Obstetrics. 23rd ed. New York, NY: McGraw-Hill: 2010:chap 35.
0 komentar:
Posting Komentar