Kalsium
merupakan mineral yang paling banyak terdapat di dalam tubuh. Sebanyak
99% kalsium berada di tulang kerangka dan sisanya dalam cairan
ekstraselular. Regulasi kalsium di-maintenance oleh PTH (parathyroid
hormone), vitamin D, dan kalsitonin.
Peranan kalsium dalam tubuh antara lain:
1. membantu pembentukan tulang dan gigi.
2. membantu pembentukan sel darah bersama
vitamin K.
3. mempengaruhi kontraksi otot.
4. membantu regulasi enzim.
Kebutuhan kalsium meningkat pada masa pertumbuhan, wanita hamil, masa laktasi / menyusui, dan pada wanita paska menopause. Jumlah asupan kalsium rata-rata per hari untuk orang dewasa adalah 1000 mg/hari. Jika seseorang kekurangan kalsium akan dikatakan menderita HIPOKALSEMIA. Untuk mengetahui tentang hipokalsemia lebih lanjut, mari kita simak penjelasan berikut:
APA YANG DISEBUT DENGAN HIPOKALSEMIA ?
Dalam
darah, sekitar 40% dari kalsium intraselular terikat pada protein
(albumin). Namun, kalsium yang diregulasi oleh tubuh adalah kalsium yang
tidak terikat atau kalsium yang telah terionisasi dan berada dalam
bentuk ion bebas. Hipokalsemia merupakan salah satu jenis gangguan
elektrolit. Dalam dunia medis, hipokalsemia dapat dikatakan sebagai
rendahnya konsentrasi kalsium (Ca2+) dalam darah, umumnya dengan
konsentrasi kurang dari 4,5 mEq/L atau 9 mg/dL atau konsentrasi ion
kalsium kurang dari 1,1 mmol/L. Konsentrasi kalsium (Ca2+)dalam darah
normalnya adalah 9 – 11 mg/dL (4,5 – 5,5 mEq/L).
BAGAIMANA GEJALA-GEJALA HIPOKALSEMIA ?
Hipokalsemia
dapat menunjukkan gejala-gejala, baik yang terlihat secara fisik atau
yang terlihat melalui pemeriksaan laboratorium. Gejala-gejala
hipokalsemia antara lain:
1.Neuromuskuler
- Sensasi seperti tertusuk jarum pada tangan dan kaki.
- Kram otot.
- Kelelahan.
- Kejang.
- Adanya tanda Chvostek’s (kontraksi otot wajah dengan mengetuk/tapping saraf wajah pada daerah tertentu di wajah).
- Adanya tanda Trousseau’s (adanya spasme carpopedal yang terjadi akibat penahanan dengan menggunakan sfigmomanometer selama beberapa menit di atas tekanan darah sistolik).
- Sensitif, depresi.
2. Respiratori
• Nafas pendek.
• Wheezing.
3. Kardiovaskular
• Terjadinya gangguan irama jantung (disritmia).
• Hipotensi.
• Denyut nadi melemah (bradikardia).
• Melemahnya
kontraksi otot jantung, yang ditandai dengan memanjangnya fase
isoelektrik berupa perpanjangan interval QT dan ST pada pemeriksaan
elektrokardiogram (EKG).
4. Gastrointestinal
• Kontraksi usus meningkat.
• Diare.
APA SAJA PENYEBAB TERJADINYA HIPOKALSEMIA ?
Hipokalsemia
muncul berkaitan dengan defisiensi dan inefisiensi hormon paratiroid
dan vitamin D. Penurunan kadar kalsium akan menyebabkan hormon
paratiroid bekerja pada tulang untuk melepaskan sebagian kalsiumnya agar
kadar dalam darah dapat dipertahankan. Sebaliknya, kadar kalsium yang
melampaui batas fisiologis akan diturunkan dengan mengembalikan aksesnya
ke tulang. Kondisi hipokalsemia ini umumnya terjadi bersamaan dengan
kurangnya kadar magnesium dalam darah. Secara spesifik, penyebab
terjadinya hipokalsemia adalah:
1. Gangguan makan yang menyebabkan kurangnya asupan kalsium.
2. Gangguan yang berhubungan dengan hormon paratiroid.
3. Asupan vitamin D yang kurang atau absorpsi vitamin D yang tidak adekuat.
4. Hepatitis (menyebabkan gangguan pada enzim yang digunakan untuk mengaktifkan vitamin D)
5. Adanya komplikasi dari pankreatitis.
6. Obat – obat tertentu yang dapat mengganggu absorpsi kalsium dari makanan seperti PPI (proton pump inhibitor).
APA SAJA AKIBAT HIPOKALSEMIA ?
- Pada bayi dan ana : berisiko tinggi dan mudah terserang patah tulang.
- Pada ibu hamil : bayi dalam kandungannya juga akan mengalami hipokalsemia dan si ibu akan berisiko tinggi mengalami keguguran atau preeklampsia.
- Pada usia lanjut : mudah terkena osteomalasia dan osteoporosis, terutama pada wanita yang sudah menopause.
BAGAIMANA PENANGANAN HIPOKALSEMIA ?
Hipokalsemia
berat dapat ditangani dengan memberikan kalsium glukonat 10% intravena
secara perlahan-lahan dalam periode 5 - 10 menit. Jika diperlukan
koreksi kalsium yang cepat, maka diberikan kalsium dalam bentuk kalsium
klorida. Untuk mencegah terjadinya penurunan kadar kalsium lanjutan,
maka perlu diberikan kalsium dan vitamin D. Kalsium dan vitamin D
tersebut diberikan dalam dosis pemeliharaan.
Untuk
pasien dengan fungsi ginjal baik, direkomendasikan terapi penggantian
Ca2+ sebanyak 1 – 2 g per hari, dalam bentuk gabungan dengan fosfat,
sitrat, glukonat, karbonat, atau laktat. Pemberian vitamin D secara
bersamaan juga diperlukan untuk membantu penyerapan kalsium. Karena
pasien hipokalsemia biasanya disertai dengan kurangnya kadar magnesium
dalam darah pula, tatalaksana defisiensi magnesium pada pasien sebaiknya juga perlu diberikan.
GLOSSARY :
Hipotensi : tekanan darah rendah, di bawah 120 / 80 mmHg.
Isoelektrik : menunjukkan tidak adanya berbagai potensial listrik.
Osteomalasia :
suatu keadaan yang ditandai dengan perlunakan tulang-tulang (karena
mineralisasi yang terganggu) dengan nyeri, kelemahan otot, gangguan
makan, kehilangan berat badan, akibat defisiensi vitamin D dan kalsium.
Pankreatitis : inflamasi pada pankreas yang menimbulkan nyeri.
Sumber : emedicine, 2010
Hospital Physician, 2000
0 komentar:
Posting Komentar