0

ISBD- Konsep Masyarakat

BAB I
PENDAHULUAN
1.1      Latar Belakang
Konsep Masyarakat adalah segenap tingkah laku manusia yang dianggap sesuai. Tidak melanggar norma-norma umum dan adat istiadat serta terintegrasi langsung dengan tingkah laku umum. Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Jaringan erat terwujud dalam kalangan anggota tersebut, khususnya melalui hubungan berinteraksi. Dalam pergaulan ini terbina pola hubungan sosial yang berulang sifatnya, seperti kegiatan gotong royong; bersama-sama merayakan sesuatu perayaan; berkumpul menyambut pembesar yang datang berkunjung; membantu mereka yang ditimpa malapetaka atau menziarahi yang telah meninggal dunia. Pergaulan ini membina satu kesepadanan dalam masyarakat tersebut sebagai satu unit sosial. Dalam konteks dunia, hubungan harmonis antara berbagai kumpulan etnik dapat membina sebuah masyarakat yang teguh.

1.2      Rumusan Masalah
               1.      Jelaskan pengertian masyarakat
               2.      Sebutkan dan jelaskan unsur - unsur masyarakat
               3.      Sebutkan dan jelaskan ciri-ciri masyarakat
1.3      Tujuan
               1.      Menambah pengetahuan tentang konsep masyarakat
               2.      Mengetahui apa saja unsure-unsur yang ada dimasyarakat
               3.      Mengetahui apa saja ciri-ciri masyarakat


BAB II
PEMBAHASAN
2.1      Pengertian Masyarakat
Kehidupan kolektif manusia disebut juga dengan ‘masyarakat’ yang dalam bahasa inggris digunakan dua istilah yaitu Society dan Community. Masyarakat berasal dari kata bahasa arab yaitu Syaraka yang berarti ikut serta, berpartisipasi. Sedangkan Society berasal dari kata latin Socius yang berarti kawan.

Kehidupan kolektif tidak hanya terdapat pada manusia, tetapi semua jenis kehidupan makhluk hewan senantiasa hidup dalam kolektif dan sub-sub kolektif . Dalam kehidupan kolektif seperti itu terdapat pembagian kerja yang jelas dari masing-masing subkolektif. Misalnya dalam kehidupan semut terdapat subkolektif yang bertugas bertelur untuk kelangsungan hidup jenisnya, ada subkolektif yang bertugas untuk membersihkan sarang, ada subkolektif yang mencari makan dan sebagainya. Antara subkolektif ini saling membutuhkan dan saling ketergantungan, sehingga diantara mereka harus dapat bekerja sama agar semua tugas dapat dikerjakan dengan baik oleh nasing-masing sub kolektif. Sehingga bukan tidak mungkin dalam kerja sama tersebut dibutuhkan komunikasi antar subkolektif. Beberapa ciri kehidupan kolektif yaitu :
       a)        Pembagian kerja yang tetap antara berbagai macam sub kesatuan.
       b)        Ketergantungan individu kepada individu lain sebagai akibat dari pembagian kerja.
       c)        Kerja sama antar individu yang disebabkan karena sifat ketergantungan tadi.
       d)        Komunikasi antar individu yang digunakan untuk kerja sama.
   e)   Diskriminasi atau membedakan antara individu warga sub kolektif dengan individu  diluar kolektifnya.
Azas-azas pergaulan antara makhluk hidup tersebut dalam kehidupan alamiah menurut H.Spencer adalah azas egoisme atau azas mendahulukan kepentingan diri sendiri diatas kepentingan yang lain untuk dapat mempertahankan diri dalam alam yang kejam. Ahli filasafat lain juga mengatakan bahwa lawan azas egoisme yaitu azas altruisme atau azas hidup berbakti untuk kepentingan yang lain, juga membuat makhluk hidup kuat untuk menghadapi alam yang kejam.

Pola kehidupan kolektif manusia tidak jauh berbeda dengan kehidupan kolektif  pada binatang, walaupun demikian masih ada perbedaan yang mendasar antara kolektif manusia dan kehidupan kolektif binatang, yaitu bahwa system pembagian kerja, aktifitas kerja sama, sertakomunikasi dalam kehidupan kolektif binatang bersifat naluri yang merupakan kemampuan terencana oleh alam dan terkandung dalam gen hewan tersebut.

Menurut beberapa ahli, masyarakat didefinisikan sebagai berikut :
     a)     Linton (ahli antropologi)
Masyarakat merupakan kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan kerja samasehingga dapat mengorganisasikan diri dan berpikir tentang dirinya sebagai satu kesatuansosial dengan batas-batas tertentu.
     b)     Maciaver 
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang mendiami territorial tertentu dan adanya sifat-sifat yang saling tergantung, adanya pembagian kerja dan kebudayaan bersama.
     c)      Prof. Dr. Koentjaraningrat
Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut satu sistem adatistiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan yang terikat oleh suatu rasa identitas yang sama.

2.2      Unsur-unsur Masyarakat
Masyarakat sebagai suatu kolektif manusia yang mempunyai ciri-ciri tertentu masihsangat umum sifatnya. Untuk dapat memahami tentang masyarakat maka perlu mengenal unsur-unsur yang terdapat pada masyarakat tersebut. Unsur-unsur masyarakat tersebut terdiri dari :

     1.       Kategori sosial
Kategori sosial adalah kesatuan manusia yang terwujudkan karena adanya suatu ciri atau kompleks ciri-ciri objektif yang dapat dikenakan pada manusia-manusia itu. Ciri-ciri objektif tersebut biasanya dikenakan dari pihak luar kategori sosial itu sendiri tanpa disadari oleh yang bersangkutan dengan suatu maksud tertentu. Disebut sebagai kategori sosial apabila dalam kesatuan manusia tersebut mempunyai ciri-ciri:
a)     Tidak ada interaksi antara anggota kesatuan.
b)     Tidak ada orientasi sosial yang mengikat.
c)      Tidak mempunyai identitas bersama.
d)     Tidak terikat oleh kesatuan adat, norma dan nilai tertentu.
e)     Tidak mempunyai lokasi tertentu, tidak mempunyai organisasi dan pimpinan.
Contoh kategori sosial adalah kategori anak dibawah 17 tahun untuk larangan menonton film orang dewasa, kategori umur diatas 17 tahun untuk mempunyai hak pilih dalam pemilihan umum, kategori orang yang memiliki mobil untuk yang berkewajiban untuk membayar pajak kendaraan.
     2.       Golongan sosial
Golongan sosial hampir sama dengan kategori sosial. Golongan sosial adalah merupakan suatu kesatuan manusia yang ditandai dengan suatu ciri tertentu, bahkan sering ciri itu dikenakan kepada mereka dari pihak luar kalangan mereka sendiri. Walaupun demikian golongan sosial ini mempunyai ikatan identitas sosial. Hal ini tumbuh akibat reaksi pihak luar memandang golongan itu, atau mungkin golongan itu memang terikat oleh suatu sistem nilai, norma atau adat istiadat tertentu. Ciri golongan sosial adalah sama dengan kategori sosial, kecuali pada golongan sosial :
a)     Adanya sistem norma.
b)     Adanya identitas sosial bersama.
c)      Adanya kontinyuitas.
Contoh golongan sosial adalah konsep golongan pemuda di Indonesia, golongan gepeng(gelandangan dan pengemis), golongan kulit hitam di Amerika, dan sebagainya.

       3.       Komunitas
Komunitas adalah suatu kesatuan hidup manusia yang menempati wilayah yang nyata dan berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat, serta yang terikat oleh suatu rasa identitas komunitas dan merupakan pangkal dari perasaan patriotisme dan nasionalisme. Komunitas merupakan pengertian dari masyarakat dalam arti sempit karena komunitas bersifat khusus dengan adanya ciri tambahan yaitu ikatan lokasi (dibatasi oleh wilayah geografi). Contoh komunitas adalah sekumpulan manusia yang mendiami wilayah RT, RW, Desa,Kecamatan, Negara.

        4.       Perkumpulan
Perkumpulan merupakan kesatuan manusia yang berdasarkan sifat tugas atau guna dan sifat hubungannya berdasarkan kontrak dasar organisasinya.
Contoh dari perkumpulan adalah :
a)     Perkumpulan profesi antara lain IBI, PPNI, IDI, PGRI.
b)     Perkumpulan kesenian antara lain PARFI, Group Band.
c)      Perkumpulan keagamaan NU, Muhammadiyah.
2.3      Ciri-ciri Masyarakat
a)     Ada interaksi antar anggota
 Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul atau saling berinteraksi. Suatu kesatuan manusia dapat mempunyai prasarana untuk saling berinteraksi sesama anggotanya. Prasana yang dimiliki manusia untuk dapat berinteraksi secara intensif dalam frekuensi yang tinggi tergantung banyaknya prasarana tersebut. Contoh dari prasarana interaksi adalah jaringan jalan raya, jaringan kereta api, jaringan perhubungan udara, jaringan telekomunikasi sistem radio dan televisi dan berbagai macam surat kabar. Suatu negara yang memiliki wilayah geografis yang kecil memiliki potensi yang tinggi dalam interaksi antar anggota masyarakatnya.
     b)     Mempunyai adat  dan kebiasaan
Adat istiadat dan kebudayaan diciptakan untuk mengatur tatanan kehidupan bermasyarakat yang mencakup bidang yang sangat luas diantara tatacara berinteraksi antar kelompok yang ada di masyarakat, apakah itu dalam perkawinan, kesenian, mata pencaharian, sistem kekerabatan dan sebagainya. Pola tingkah laku yang mengatur tatanan kehidupan baru masyarakat yang khas mengenai semua faktor kehidupannya dalam kesatuan itu harus sudah menjadi adat istiadat yang khas pada kelompok tersebut. Pola tersebut harus mengikat semua anggota dari kelompok masyarakat yang selalu dikontrol oleh anggota masyarakat lain.
      c)             Identitas bersama
Masyarakat manusia juga mempunyai cirri lain yaitu suatu rasa identitas bersama diantara para warga atau anggotanya bahwa mereka memang suatu kesatuan khusus yang berbeda dari kesatuan-kesatuan manusia lain. Identitas ini bisa dikenali oleh anggota masyarakat lainnya, hal ini penting untuk menopang kehidupan bermasyarakat yang lebih luas. Identitas kelompok dapat berupa lambang-lambang, bahasa, pakaian, simbol-simbol tetentu, perumahan, benda-benda tertentu, alat pertanian, mata uang, kepercayaan dan sebagainya.
     d)     Kontinyuitas dalam waktu
Selain memiliki adat istiadat dan rasa identitas bersama, masyarakat juga harus memiliki kontinyuitas dalam waktu. Kelompok manusia tersebut sudah cukup lama dan terus menerus berinteraksi antar anggota masyarakat dengan menggunakan adat istiadat dan kebudayaan dalam mengatur pola tingkah laku anggotanya yang memiliki identitas yang mencirikan perbedaan dari kelompok lain. Dengan demikian sekelompok orang yang menonton sepak  bola atau sekelompok manusia yang menghuni asrama suatu sekolah tidak dapat dikatakan sebagai masyarakat karena sifatnya hanya sementara.
     e)      Menduduki wilayah tetentu
Dalam arti sempit masyarakat dapat diartikan sebagai komunitas yaitu yang mencirikan adanya sesuatu wilayah tertentu menurut kedudukan geografis sebagai tempat tinggal kelompoknya. Misalnya dalam ruang lingkup RT, RW, Desa dan sebagainya.
     f)       Saling ketergantungan
Dalam kehidupan kolektif manusia yang disebut dengan masyarakat dalam menjalankankehidupannya tidak semua tugas-tugas kehidupan dijalankan atau dikerjakan sendiri. Olehkarena itu dalam masyarakat terbentuk kelompok-kelompok atau individu yang memilikikemampuan atau keahlian tertentu yang berguna untuk memenuhi kebutuhan orang-orangatau orang lain. Terdapatnya pembagian kerja yang tetap antara berbagai keahlian dalammasyarakat untuk menjalankan fungsi hidup akibatnya adalah adanya ketergantunganindividu yang lain atau kelompok yang satu dengan kelompok yang lain dalam masyarakat.

BAB III
PENUTUP
3.1      Kesimpulan
Konsep masyarakat pada umumnya adalah sekelompok manusia yang menjadi satu kesatuan yang saling berinteraksi dan ketergantungan di suatu wilayah yang bersifat kontinyu dan memiliki unsur-unsur serta ciri-ciri tertentu.
3.2      Saran
Sebagai masyarakat yang saling ketergantungan dan membutuhkan satu sama lain, kita harus bisa menyesuaikan dan berusaha untuk tidak melanggar norma-norma umum dan adat istiadat yang berlaku di wilayah yang kita tempati.

0 komentar:

Posting Komentar

Back to Top Enjoy to My Blog, Guyss!^^