0

Hormon pada Wanita


Hormon adalah zat kimiawi yang dihasilkan tubuh secara alami. Begitu dikeluakan, hormon akan dialirkan oleh darah menuju berbagai jaringan sel dan menimbulkan efek tertentu sesuai dengan fungsinya masing-masing. Contoh efek hormon pada tubuh manusia:
·         Perubahan Fisik: yang ditandai dengan tumbuhnya rambut di daerah tertentu dan  bentuk tubuh yang khas pada pria dan wanita (payudara membesar, lekuk tubuh  feminin pada wanita dan bentuk tubuh maskulin pada pria).
·         Perubahan Psikologis: Perilaku feminin dan maskulin, sensivitas, mood/suasana hati.
·         Perubahan Sistem Reproduksi: Pematangan organ reproduksi, produksi organ  seksual (estrogen oleh ovarium dan testosteron oleh testis).
(susunan indung telur tempat hormon seksual wanita dihasilkan)
Pada dasarnya hormon bisa dibagi menurut komposisi kandungannya yang berbeda-beda sebagai berikut:
·         Hormon yang mengandung asam amino (epinefrin, norepinefrin, tiroksin dan  triodtironin).
·         Hormon yang mengandung lipid (testosteron, progesteron, estrogen, aldosteron, dan  kortisol).
·         Hormon yang mengandung protein (insulin, prolaktin, vasopresin, oksitosin, hormon pertumbuhan (growth hormone), FSH, LH, TSH).

Hormon-hormon ini bisa dibuat secara sintetis. Di antaranya adalah hormon wanita yaitu estrogen dan progesteron yang dibuat dalam bentuk pil. Pil ini merupakan bentuk utama kontrasepsi yang digunakan wanita seluruh dunia untuk memudahkan mereka menentukan saat yang tepat: kapan harus mempunyai anak dan jarak usia tiap anak.
Hormon wanita terutama dibentuk di ovarium (hormon pria dibentuk di testis). Baik pria maupun wanita, pada dasarnya memiliki jenis hormon yang relatif sama. Hanya kadarnya yang berbeda. Hormon seksual wanita antara lain progesteron dan estrogen. Hormon seksual pria antara lain androstenidion dan testosteron (androgen). Pada wanita, hormon seksual kewanitaannya lebih banyak ketimbang pria. Begitu pula sebaliknya.
2.1    Hormon Estrogen
Estrogen merupakan bentukan dari androstenidion (hormon seksual pria yang utama) yang dihasilkan ovarium. Selain androstenidion, ovarium juga mengeluarkan testosteron dan dehidroepiandrosteron, tapi dalam jumlah yang sedikit. Estrogen dihasilkan oleh plasenta yang konsentrasinya meningkat pada saat persalinan. Fungsi Hormon Estrogen:
·         Mempertahankan fungsi otak
·         Kontraksi uterus pada saat persalinan
·         Mencegah gejala menopause (seperti hot flushes) dan gangguan mood.
·         Meningkatkan pertumbuhan dan elastisitas serta sebagai pelumas sel jaringan (kulit, saluran kemih, vagina, dan pembuluh darah)
·         Pola distribusi lemah di bawah kulit sehingga membentuk tubuh wanita yang  feminin
·         Produksi sel pigmen kulit.Estrogen juga mempengaruhi sirkulasi darah pada kulit, mempertahankan struktur normal kulit agar tetap lentur,menjaga kolagen kulit agar terpelihara dan kencang serta mampu  menahan air.
2.2.   Hormon Progesteron
Hormon ini merupakan bentukan dari pregnenolon  yang dihasilkan oleh kelenjar dan berasal dari kolesterol darah.Sebenarnya  hormon ini tidak terlalu berhubungan langsung dengan keadan kulit  tetapi  sedikit banyak ada pengaruhnya karena merupakan pengembangan estrogen  dan kompetitor  androgen. Fungsi utama hormon progesteron lebih pada sistem reproduksi wanita, yaitu:
·         Mengatur siklus haid
·         Mengembangkan jaringan payudara
·         Menyiapkan rahim pada waktu kehamilan
·         Melindungi wanita pasca menopause terhadap kanker endometrium.

2.3.   Hormon Testosteron dan Dehidroepianrosteron
Hormon ini yang juga diproduksi oleh ovarium tetapi dalam jumlah yang sangat sedikit. Hormon ini dibutuhkan oleh wanita karena berhubungan dengan daya tahan tubuh dan libido (gairah seksual). Hormon ini berfungsi untuk:
·         Merangsang dorongan seksual
·         Merangsang pembentukan otot, tulang, kulit, organ seksual dan sel darah merah. 
2.4.   Hormon Oksitosin
Oksitosin dihasilkan oleh hipofisis ibu dan janin. Oksitosin berfungsi untuk kontraksi uterus.
2.5.   Hormon Prostaglandin
Prostaglandin dihasilkan oleh membran pada janin. Prostaglandin berfungsi untuk meningkatkan intensitas kontraksi uterus.
2.6.   Hormon Relaksin
Relaksin dihasilkan oleh korpus luteum pada ovarium dan plasenta. Relaksin berfungsi untuk relaksasi atau melunakkan serviks dan melonggarkan tulang panggul sehingga mempermudah persalinan2.7.   Hormon Prolaktin 
Berfungsi meningkatkan sekresi air susu. Hormon ini disekresikan oleh kelenjar hipofisis ibu dan konsentrasinya dalam darah ibu meningkat dari minggu ke-5 kehamilan sampai kelahiran bayi. Selain itu, plasenta mensekresi sejumlah besar somatomamotropin korion manusia, yang juga memiliki sifat laktogenik ringan, sehingga menyokong prolaktin dari hipofisis ibu.
2.8.   Hormon FSH (Folikel Stimulating Hormon)
Berfungsi memicu pertumbuhan dan pematangan folikel dan sel-sel granulosa di ovarium wanita (pada pria memicu pematangan sperma).Diproduksi sel-sel basal hipofisis anterior sebagai respon terhadap Gonadothropin Releasing Hormon.
2.9.   Hormon LH (Luteinizing Hormon)
Diprouksi di sel-sel kromofob hipofisi anterior.Bersama FSH,LH berfungsi memicu perkembangan folikel dan juga mencetuskan terjadinya ovulasi dipertengahan siklus.
2.10. Hormon HCG (Human Chorionic Gonadothropin)
Hormon-hormon steroid terutama pada masa-masa kehamilan awal.dapat juga berfungsi sebagai imunologik.

0 komentar:

Posting Komentar

Back to Top Enjoy to My Blog, Guyss!^^