Hormon adalah zat kimiawi
yang dihasilkan tubuh secara alami. Begitu dikeluakan, hormon akan dialirkan
oleh darah menuju berbagai jaringan sel dan menimbulkan efek tertentu sesuai
dengan fungsinya masing-masing. Contoh efek hormon pada tubuh manusia:
·
Perubahan Fisik: yang ditandai dengan tumbuhnya rambut di daerah tertentu dan bentuk
tubuh yang khas pada pria dan wanita (payudara membesar, lekuk tubuh feminin pada wanita dan
bentuk tubuh maskulin pada pria).
·
Perubahan Psikologis: Perilaku feminin dan maskulin, sensivitas,
mood/suasana hati.
·
Perubahan Sistem Reproduksi: Pematangan organ reproduksi, produksi
organ seksual (estrogen oleh ovarium dan testosteron oleh
testis).
(susunan indung telur tempat hormon seksual wanita dihasilkan)
Pada dasarnya hormon bisa
dibagi menurut komposisi kandungannya yang berbeda-beda sebagai berikut:
·
Hormon yang mengandung asam amino (epinefrin, norepinefrin, tiroksin
dan triodtironin).
·
Hormon yang mengandung lipid (testosteron, progesteron, estrogen,
aldosteron, dan kortisol).
·
Hormon yang mengandung protein (insulin, prolaktin, vasopresin, oksitosin,
hormon pertumbuhan (growth hormone), FSH, LH, TSH).
Hormon-hormon ini bisa
dibuat secara sintetis. Di antaranya adalah hormon wanita yaitu estrogen dan
progesteron yang dibuat dalam bentuk pil. Pil ini merupakan bentuk utama kontrasepsi
yang digunakan wanita seluruh dunia untuk memudahkan mereka menentukan saat
yang tepat: kapan harus mempunyai anak dan jarak usia tiap anak.
Hormon wanita terutama
dibentuk di ovarium (hormon pria dibentuk di testis). Baik pria maupun wanita,
pada dasarnya memiliki jenis hormon yang relatif sama. Hanya kadarnya yang
berbeda. Hormon seksual wanita antara lain progesteron dan estrogen. Hormon
seksual pria antara lain androstenidion dan testosteron (androgen). Pada
wanita, hormon seksual kewanitaannya lebih banyak ketimbang pria. Begitu pula
sebaliknya.
2.1 Hormon Estrogen
Estrogen merupakan
bentukan dari androstenidion (hormon seksual pria yang utama) yang dihasilkan
ovarium. Selain androstenidion,
ovarium juga mengeluarkan testosteron dan dehidroepiandrosteron, tapi dalam
jumlah yang sedikit. Estrogen dihasilkan oleh plasenta yang konsentrasinya
meningkat pada saat persalinan. Fungsi Hormon Estrogen:
·
Mempertahankan fungsi
otak
·
Kontraksi uterus pada
saat persalinan
·
Mencegah gejala menopause
(seperti hot flushes) dan gangguan mood.
·
Meningkatkan pertumbuhan
dan elastisitas serta sebagai pelumas sel jaringan (kulit, saluran kemih,
vagina, dan pembuluh darah)
·
Pola distribusi lemah di
bawah kulit sehingga membentuk tubuh wanita yang feminin
·
Produksi sel pigmen
kulit.Estrogen juga mempengaruhi sirkulasi darah pada kulit, mempertahankan
struktur normal kulit agar tetap lentur,menjaga kolagen kulit agar
terpelihara dan kencang serta mampu menahan air.
2.2. Hormon Progesteron
Hormon ini merupakan
bentukan dari pregnenolon yang dihasilkan oleh kelenjar dan berasal dari
kolesterol darah.Sebenarnya hormon ini tidak terlalu berhubungan langsung
dengan keadan kulit tetapi sedikit banyak ada pengaruhnya karena
merupakan pengembangan estrogen dan kompetitor androgen. Fungsi
utama hormon progesteron lebih pada sistem reproduksi wanita, yaitu:
·
Mengatur siklus haid
·
Mengembangkan jaringan payudara
·
Menyiapkan rahim pada waktu kehamilan
·
Melindungi wanita pasca menopause terhadap kanker endometrium.
2.3. Hormon Testosteron dan Dehidroepianrosteron
Hormon ini yang juga
diproduksi oleh ovarium tetapi dalam jumlah yang sangat sedikit. Hormon ini
dibutuhkan oleh wanita karena berhubungan dengan daya tahan tubuh dan libido
(gairah seksual). Hormon ini berfungsi untuk:
·
Merangsang dorongan seksual
·
Merangsang pembentukan otot, tulang, kulit, organ seksual
dan sel darah merah.
2.4. Hormon Oksitosin
Oksitosin dihasilkan oleh
hipofisis ibu dan janin. Oksitosin berfungsi untuk kontraksi uterus.
2.5. Hormon Prostaglandin
Prostaglandin dihasilkan
oleh membran pada janin. Prostaglandin berfungsi untuk meningkatkan intensitas
kontraksi uterus.
2.6. Hormon Relaksin
Relaksin dihasilkan oleh
korpus luteum pada ovarium dan plasenta. Relaksin berfungsi untuk relaksasi
atau melunakkan serviks dan melonggarkan tulang panggul sehingga mempermudah
persalinan2.7. Hormon
Prolaktin
Berfungsi meningkatkan sekresi air susu. Hormon ini
disekresikan oleh kelenjar hipofisis ibu dan konsentrasinya dalam darah ibu
meningkat dari minggu ke-5 kehamilan sampai kelahiran bayi. Selain itu,
plasenta mensekresi sejumlah besar somatomamotropin korion manusia, yang juga
memiliki sifat laktogenik ringan, sehingga menyokong prolaktin dari hipofisis
ibu.
2.8. Hormon FSH (Folikel Stimulating Hormon)
Berfungsi memicu pertumbuhan dan pematangan folikel dan
sel-sel granulosa di ovarium wanita (pada pria memicu pematangan
sperma).Diproduksi sel-sel basal hipofisis anterior sebagai respon terhadap
Gonadothropin Releasing Hormon.
2.9. Hormon LH (Luteinizing Hormon)
Diprouksi di sel-sel kromofob hipofisi anterior.Bersama
FSH,LH berfungsi memicu perkembangan folikel dan juga mencetuskan terjadinya
ovulasi dipertengahan siklus.
2.10. Hormon HCG (Human Chorionic
Gonadothropin)
Hormon-hormon steroid
terutama pada masa-masa kehamilan awal.dapat juga berfungsi sebagai imunologik.
0 komentar:
Posting Komentar