0

Bentuk Panggul

 
Menurut Caldwell-molloy panggul dibagi menjadi empat bentuk
(Prof. Sulaiman Sastrawinata, 1983: 40-43) , yaitu:

1.    Panggul gynecoid
Bentuk ini adalah yang khas bagi wanita. Diameter sagittalis posterior hanya sedikit lebih pendek dari diameter sagittalis anterior. Batas samping segmen posterior membulat dan segmen anterior juga membulat dan luas. Diameter transversa kira-kira sama panjangnya dengan diameter antero posterior hingga bentuk pintu atas panggul (PAP) mendekati bentuk lingkaran (bulat).Dinding samping panggul lurus, spina ischiadica tidak menonjol, diameter inter spinalis 10 cm atau lebih. Incisura ischiadica major bulat. Sacrum sejajar dengan symphysis dengan konkavitas yang normal. Arcus pubis luas.

2.    Panggul android
Diameter sagittalis posterior jauh lebih pendek dari diameter sagittalis anterior. Batas samping segmen posterior tidak membulat dan membentuk sudut yang runcing dengan pinggir samping segmen anterior. Segmen anterior sempit dan berbentuk segitiga. Dinding samping panggul convergent, spina ischiadica menonjol, arcus pubis sempit. Incisura ischiadica sempit dan dalam. Sacrum letaknya ke depan, hingga diameter antero posterior sempit pada pintu atas panggul (PAP)  maupun pintu bawah panggul (PBP). Bentuk sacrum lurus, kurang melengkung, sedangkan ujungnya menonjol ke depan.

3.    Panggul anthropoid
Diameter antero posterior dari pintu atas panggul (PAP) lebih besar dari diameter transversa hingga bentuk pintu atas panggul (PAP) lonjong ke depan. Bentuk segmen anterior sempit dan runcing. Incisura ischiadica major luas. Dinding samping convergent, sacrum letaknya agak ke belakang hingga ukuran antero posterior besar pada semua bidang panggul. Sacrum biasanya mempunyai enam ruas, hingga panggul anthropoid lebih dalam dari panggul-panggul lain.


4.    Panggul platypelloid
Bentuk ini sebetulnya panggul ginecoid yang picak; diameter antero posterior kecil, diameter transversa biasa. Segmen anterior lebar. Sacrum melengkung. Incisura ischiadica lebar.


sumber
Sastrawinata, Sulaiman. 1982. Obstetri  Fisiologi. Bandung. Eleman.
Ayurai. 2009. Anatomi Tulang Panggul. www.google.com. 09 Maret 2011
American Heritage Dictionary. Topic Pelvis. www.answers.com. 09 Maret 2011
0

Senggama Terputus

Definisi
Sanggama terputus adalah metode keluarga berencana tradisional, dimana pria mengeluarkan alat kemaluanya (penis) dari vagina sebelum pria  mengalami ejakulasi.
 Cara Kerja
alat kantung (penis) dikeluarkan sebelum ejakulasi sehingga sperma tidak masuk dalam vagina sehingga tidak ada pertemua antara sperma dan ovum, dan kehamilan dapat dicegah.


Manfaat


Kontrasepsi
  1. Efektif bila dilakukan dengan benar
  2. Tidak mengganggu produksi ASI
  3. Dapat digunakan untuk pelindung metode lain.
  4. Tidak ada efek samping
  5. Dapat digunakan setiap waktu
  6. Tidak membutuhkan biaya 

Nonkontrasepsi
Meningkatkan keterlibatan suami dalam keluarga berencana
untuk pasangan memungkinkan hubungan lebih dekat dan pengertian yang sangat dalam

Keterbatasan
  1. Efektifitas sangat tergantung pada kesediaan pasangan untuk melakukan senggama terputus setiap melaksankannya (angka kegagalan 4-27 kehamilan per 100 perempun per tahun).
  2. Efektifitas akan jauh menurun apabila sperma dalam 24 jam sejak ejakulasi masih melekat pada penis
  3. Memutus kenikmatan dalam berhubungan seksual.

Dapat dipaki untuk
  1. Suami yang ingin berpartisipasi aktif dalam keluarga berencana
  2. pasangan yang taat beragama atau mempunyai alasan filosofi untuk tidak memakai  metode-metode lain.
  3. pasangan yang memerlukan kontrasepsi dengan segera
  4. pasangan yang memerlukan metode sementara, sambil menunggu metode lain
  5. Pasangan yang membutuhkan metode pendukung
  6. pasangan yang mellakukan hubungan seksual yang tidak teratur

Tidak dapat dilakukan untuk
  1. suami dengan pengalaman ejakulasi dini
  2. suami yang sulit melakukan senggama terputus
  3. suami yang memiliki kelainan fisik dan psikologis
  4. pasangan yang kurang dapat saling berkomunikasi
  5. pasangan yang tidak bersedia melakukan terputus


Sumber

Saifuddin.dkk. 2006. Buku panduan Praktis pelayanan KOntrasepsi. Jakarta: YSPSP
0

Tali Pusat Menumbung

Ini adalah kelainan tali pusat disamping atau dibawah bagian terbawah janin. meskipun komplikasi yang jarang-jarang 1% dari persalinan. Penekanan tali pusat antara bagaian terbawah janin dengan panggul ibu dapat menggurangi atau menghentikan aliran darah ke janin dan bila tidak terkoreksi akan menyebabkan kematian pada bayi.

Klasifikasi ali Pusat Menumbung


  1. Terletak disamping bagian terbawah janin di PAP
  2. Turun ke vagina
  3. Melewati introitus dan ke luar dari vagina
Etiologi
Etiologi Fetal

  1. Presentasi abnormal
  2. Prematuritas
  3. Kehamilan ganda
  4. Hydamnion
Etiologi Maternal dan Obstetri
  1. Disproporsi kepala panggulBagian terendah yang tinggi
  2. Etiologi dari tali puasat dan plasenta
  3. Tali pusat yang panjang
  4. Plasenta letak rendah
Etiologi iatrogenik
  1. pememcahan ketuban secara artifisia
  2. pembebaaan kapala dari PAP
  3. Fleksi kepala yang semula dalam keadaan ekstensi
  4. Versi ekstraksi
  5. Pemasangan kantong (sekarang jarang dilakukan).
DIAGNOSISTALIPUSAT MENUMBUNG

Diagnosis tali pusat menumbung dibuat dengan dua cara:

  1. melihat tali pusat di luar vulva, dan
  2. meraba tali pusat pada pemeriksaan vaginal. Oleh karena kematian janin tinggi bila tali pusatsudah keluar melalui introitus, harus dicari cara-cara untuk dapat menegakkan diagnosis lebh awal
Pemeriksaan Vaginal
Pemeriksaan vaginal harus dilakukan:1. Jika terjadigawat janinyang tidak diketahui sebabnya. dan terutama jika bagian terbawah belum turun. Sayangnya mungkin gawat janin merupakan gejala yang akhir.2. Jika ketuban pecah dengan bagian terendah yang masih tinggi.3. Pada semua kasus malpresentasi pada waktu ketuban pecah.4. Jika bayinya jelas prematur.5. Padakasus-kasus kembar

Prognosis

Persalinan

Persalinan tidak terpengaruh oleh tali pusat menumbung
Ibu

 Bahaya untuk ibu hanya apabila dilakukan tindakan traumatik untuk menyelamatkan bayi.
Janin

 Kematian perinatal tak dikoreksi sekitar 35 persen. Harapan untuk bayi tergantung pada derajatdan lamanya kompresi tali pusat dan interval antara diagnosis dan kelahiran bayi. Nasib janintergantung pada faktor-faktor sebagai berikut:
  1. Semakin balk keadaan janin pada waktu diagnosis dibuat, semakin besar harapan hidupnya.Tali pusat yang berdenyut keras merupakan gejala yang balk dan sebaliknya tali pusat yang berdenyut lemah berarti tidak balk.
  2. Semakin cepat bayi dilahirkan setelah tali pusat turun ke bawah, semakin baik hasilnya.Penundaan lebih dari 30 menu memperbesar kematian janin empat kali.
  3. Janin yang lebih tua utnur kehamilannya lebih besar pula kemampuannya bertahan terhadap proses-proses traumatik.
  4. Semakin kurang trauma pada kelahiran bayi, semakin baik prognosis untuk ibu dan anak.
  5. Pembukaan cervix mungkin merupakan faktor yang terpenting. Jika pembukaan -Judahlengkap pada waktu diagnosis dibuat maka akan banyak bayi yang dapat diselamatkan. Semakinkecil pembukaan prognosisnya semakin jelek. Perkecualian untuk ini adalah jika dapat dilakukansectio caesarea dengan segera. dalam hal mana prognosisnya sama baik atau lebih balk pada pembukaan cervix yang masih kecil.
  6. Kematian janin bertambah dengan semakin panjangnya interval antara pecahnya ketuban dan kelahiran bayi.
PENANGANAN TALIPUSAT MENUMBUNG
 Tali pusat menumbung dibiarkan dan persalinan diteruskan pada keadaan-keadaan sebagai berikut:
1. Bila janin sudah meninggal.
2. Bila janin diketahui abnormal (mis. anencephalus).
3. Bila janin masih sangat prematur sehingga tidak ada harapan untuk dapat hidup. Tidak adagunanya memberikan risiko pada ibu.
Usaha-usaha untuk mengurangi kompresi tali pusat dan memperbaiki keadaan janin adalahsebagai berikut:
  1. Penolong memasukkan satu tangan ke dalam vagina dan mendorong bagian terendah ke atasmenjauhi tali pusat. Pada waktu yang bersiumum dilakukan persiapan untuk menolong persalinan.
  2. Pasien diletakkan dalam sikap lutut-dada (knee chest) atau Trendelenburg, dengan pinggul diatas dan kepala di bawah.
  3. Diberikan oksigen dengan masker kepada ibu.
  4. Denyut jantung janin sering diperiksa dengan teliti.
  5. Dilakukan pemeriksaan vaginal untuk menentukan presentasi, pembukaan cervix, turunnya bagian terendah dan keadaan tali pusat.
Jika pembukaan sudah lengkap dilakukan usaha-usaha untuk pelbagai presentasi sebagai berikut:
  1. Sectio caesarea merupakan pilihan utama selama bayinya cukup bulan dan dalam keadaan baik. Nasib bayi pada sectio caesarea jauh lebih baik dibanding kelahiran dengan cara lain.Bahaya untuk ibu juga sangat kurang dibanding dengan melahirkan bayi secara paksa pada pembukaan yang belum lengkap. Sementara dilakukan persiapan operasi.diadakan usaha-usaha untuk mengurangi kompresi tali pusat seperti tersebut di atas.
  2. Reposisi tali pusat dapat dicoba jika tidak dapat dikerjakan sectio caesarea. Tali pusat dihawake atas ke dalam uterus. sedang bagian terendah janin didorong ke bawah masuk panggulkemudian ditahan. Kadang-kadang reposisi tali pusat berhasil tetapi umumnya kita kehilangan banyak waktu yang berharga pada waktu melakukannya.
  3. Jika usaha ini tidak berhasil. pasien dipertahankan dalam posisi Trendelenburg dengan harpantali pusat tidak tertekan sehingga bayi tetap dapat hidup sampai pembukaan menjadi cukup lebar untuk memungkinkan lahirnya bayi.
  4. Dilatasi cervix secara manual, insisi cervix, dan cara-cara lain untuk memaksakan pembukaancervix tidak akan pernah dapat diterima. Keberhasilannya kecil sedang risiko untuk ibu besar.
Profilaksis
Manipulasiobstetrik yang memungkinkan ketuban pecah prematur (seperti pemecahan ketubansecara artifisial pada kepala yang belum turun atau pada adanya malpresentasi) dan yangmemperbesar insidensi tali pusat menumbung harus dihindari. Pasien-pasien yang ketubannya pecah di rumah baik sebelum atau dalam persalinan harus dikirim ke rumah sakit.


Sumber

Oxorn, William. 2010. Ilmu Kebidanan Patologi & Fisiologi Persalinan. Yogyakarta: ANDI
0

IUFD (Intra Uteri Fetal Death)

IUFD (intra uteri fetal death) adalah keadaan tidak adanya tanda-tanda kehidupan janin dalam kandungan. Kematian janin dalam kandungan (KJDK) atau intra uterine fetal deadth (IUFD), sering dijumpai baik pada kehamilan dibawah 20 minggu maupun sesudah kehamilan 20 minggu.

•Sebelum 20 minggu :
Kematian janin dapat terjadi dan biasanya berakhir dengan abortus. Bila hasil konsepsi yang sudah mati tidak dikeluarkan dan tetap tinggal dalam rahim disebut missed abortion.


•Sesudah 20 minggu :
Biasanya ibu telah merasakan gerakan janin sejak kehamilan 20 minggu dan seterusnya. Apabila wanita tidak merasakan gerakan janin dapat disangka terjadi kematian dalam rahim.

B. ETIOLOGI

•    Perdarahan : plasenta previa dan solusio placenta
•    Pre eklamsi dan eklamsi
•    Penyakit-penyakit kelainan darah
•    Penyakit-penyakit infeksi dan penyakit menular
•    Penyakit-penyakit saluran kencing : bakteriuria, peelonefritis, glomerulonefritis dan payah ginjal
•    Penyakit endokrin : diabetes melitus, hipertiroid
•    Malnutrisi dan sebagainya.


C.DIAGNOSIS

1. Anamnesis
           Ibu tidak merasakan gerakan janin dalam beberapa hari, atau gerakan janin sangat berkurang. Ibu merasakan perutnya tidak bertambah besar, bahkan bertambah kecil atau kehamilan tidak seperti biasanya. Atau wanita belakangan ini merasakan perutnya sering menjadi keras dan merasakan sakit seperti mau melahirkan.

2. Inspeksi
           Tidak terlihat gerakan-gerakan janin, yang biasanya dapat terlihat terutama pada ibu yang kurus.

3. Palpasi
           Tinggi fundus > rendah dari seharusnya tua kehamilan, tidak teraba gerakanan janin. Dengan palpasi yang teliti, dapat dirasakan adanya krepitasi pada tulang kepala janin.

4. Auskultasi
         Baik memamakai setetoskop monoral maupun dengan Deptone akan terdengar DJJ.

5. Reaksi kehamilan
        Reaksi kehamilan baru negatif setelah beberapa minggu janin mati dalam kandungan.

6. Rontgen Foto Abdomen
        Adanya akumulasi gas dalam jantung dan pembuluh darah besar janin
Tanda Nojosk : adanya angulasi yang tajam tulang belakang janin.
Tanda Gerhard : adanya hiperekstensi kepala tulang leher janin
Tanda Spalding : overlaping tulang-tulang kepala (sutura) janin
Disintegrasi tulang janin bila ibu berdiri tegak
Kepala janin kelihatan seperti kantong berisi benda padat.

7. Ultrasonografi
    Tidak terlihat DJJ dan gerakan-gerakan janin.
0

Biostatistika

Definisi
    Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data. Singkatnya, statistika adalah ilmu yang berkenaan dengan data. Istilah 'statistika' (bahasa Inggris: statistics) berbeda dengan 'statistik' (statistic). 

    Statistika merupakan ilmu yang berkenaan dengan data, sedang statistik adalah data, informasi, atau hasil penerapan algoritma statistika pada suatu data. Dari kumpulan data, statistika dapat digunakan untuk menyimpulkan atau mendeskripsikan data; ini dinamakan statistika deskriptif. Sebagian besar konsep dasar statistika mengasumsikan teori probabilitas. 

Beberapa istilah statistika antara lain: 
  1. populasi
  2. sampel
  3. unit sampel
  4. probabilita
Statistika adalah sekumpulan konsep dan metode yang digunakan untuk mengumpulkan dan menginterpretasi data tentang bidang kegiatan tertentu dan mengambil kesimpulan dalam situasi dimana ada ketidakpastian dan variasi.

Biostatistik adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan,menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data.

Macam Statistik 
  1. Pembagian statistik (A)
    • Statisik Deskriptif: bagaimana data dikumpulkan dan disajikan
    • tatistik inferensi: bagaimana menganalisis data dan menginterpretasikan hasilanalisis tersebut.
  2. Pembagian statistik (B)
    • Statistik parametrik : berhubungan dengan inferensi statistik yang membahas parameter- parameter populasi seperti rata-rata proporsi, dan lain- lain. Denganciri–ciri parametrik adalah jenis data interval atau rasio serta distribusi data(populasi) adalah normal atau mendekati normal. 
    • Statistik non- parametrik: inferensi statistik yang tidak membahas parameter- parameter populasi dengan ciri adalah data nominal atau ordinal serta distribusidata (populasi) yang tidak diketahui atau bisa disebut tidak normal
  3. Pembagian statistik (C)
    • Analisis univariat : dimana hanya ada satu pengukuran(variabel) untuk sejumlah (n) atau pengukuran beberapa variabel tapi masing- masing dianalaisistersendiri. Contoh: uji t, uji F, ANOVA, dll.
    • Analisis multivariat : dimana ada dua atau lebih pengukuran (variabel) untuk sejumlah (n) sampel dan analisis antar variabel dilakukan bersamaan (regresi,korelasi, dll).
Sumber
http://id.scribd.com/doc/38283644/BIOSTATISTIK
http://id.wikipedia.org/wiki/Statistika
http://statistik-kesehatan.blogspot.com/2011/03/biostatistik.html
0

Versi dan Ekstraksi

Definisi
Versi adalah tindakan untuk memutar janin dalam uterus dengan tujuan mengubah presentasi.
Versi cephalic: Versi cephalic menghasilkan presentasi kepala.
Versi podalic: Versi podalic menghasilkan presentasi bokong.
Versi luar: Semua upaya manipulasi dilakukan lewat dinding abdomen.

Versi dalam adalah :

Tindakan dilakukan dengan tangan atau jari berada di dalam uterus. Padakebanyakan kasus, manipulasi dilanjutkan oleh tangan lainnya yang bekerja lewat dindingabdomen.

Ekstraksi

Ekstraksi adalah tindakan untuk melahirkan bayi dengan segera dan memakai kekuatan.

Versi Luar

Indikasi
Versi cephalic digunakan untuk
  1. mengubah presentasi bokong menjadi presentasi kepala, atau
  2. mengubah letak lintang menjadi presentasi kepala.
Versi podalic digunakan untuk memutar letak lintang menjadi presentasi bokong. Versi ini dikerjakan bilamana versi cephalic tidak berhasil.

Prasyarat

Sebelum versi luar dicoba, persyaratan tertentu harus dipenuhi dahulu:
  1. Kehamilan harus tunggal.
  2. Diagnosis posisi janin yang tepat sangat penting.
  3. Kemungkinan disproporsi fetopelvik harus disingkirkan.
  4.  Bagian terendah janin tidak boleh terlampau ³masuk panggul´.
  5. Janin harus dapat digerakkan dengan bebas.
  6. Selaput ketuban harus utuh dengan jumlah cairan ketuban yang baik.
  7. Uterus harus lemas.
  8. Dinding abdomen ibu tidak boleh tegang dan harus cukup tipis untuk memungkinkan tindakan manipulasi.
  9. Kalau dapat ditentukan lokasi placenta.
  10. Waktu yang terbaik untuk melakukan versi luar adalah minggu ke-32 sampai minggu ke 36.
Kontraindikasi
  1. Bokong yang sudah masuk panggul.
  2. Kelainan kongenital berat pada janin
  3. Kematian janin intrauterin
  4. Kehamilan majemuk (multiple pregnancy)
  5. Ketuban pecah dini.
  6. Perdarahan antepartum.
  7. Adanya cicatrix pada uterus, misalnya bekas sectio caesarea.
  8.  Kasus-kasus dengan kelahiran per vaginam yang tidak dikehendaki.
  9. Preeklampsia dan hipertensi

Bahaya
  1. Kematian janin yang tidak jelas sebabnya setelah dilakukan versi.
  2. Pada hanyak kasus ditemukan bradycardia janin segera setelah versi, kendati hampir semua penurunan frekuensi denyut jantung ini akan kembali normal dalam waktu 3 menit.
  3. Kedudukan yang dicapai oleh tindakan versi bisa lebih jelek daripada kedudukan semula.Sebagai contoh. presentasi bokong yang diubah menjadi presentasi muka tidak banyak artinya.
  4. Ada bahaya cedera pada funiculus umbilicalis dan gangguan sirkulasi darah uteroplacental.
  5.  Bisa terjadi prolapsus funiculi.
  6. Bisa terjadi induksi persalinan yang prematur.
  7. Placenta dapat terlepas sebelum waktunya dari dinding uterus.
  8. Dapat terjadiketuban pecah dinisetelah versi.

Sumber
Oxorn, William. 2010. Ilmu Kebidanan Patologi &: Fisiologi Persalinan. Yogyakarta: ANDI
0

Lilitan Tali Pusat

Jenis lilitan tali pusat yang paling sering dijumpai adalah lilitan tali pusat sekitar leher anak. Dariwaktu ke waktu dijumpai lilitan tali pusat sebanyak empat kali dan pernah dilaporkan ada yangsampai sembilan kali. Tali pusat dapat membentuk lilitan sekitar badan, bahu, dan tungkai atasatau bawah. Keadaan ini dijumpai pada air ketuban yang berlebihan, tali pusat yang panjang, dan bayi yang kecil.

Dalam kehamilan umumnya tidak timbul masalah. Kadang-kadang pada waktu janin turun dalam persalinan lilitan menjadi cukup kencang sampai mengurangi aliran darah yang melalui tali pusatdan mengakibatkan hipoksia janin.Hanya kadang-kadang saja lilitan tali pusat menyebabkan kematian janin atau bayi baru lahir.

Tetapi pada kasus-kasus dengan lilitan tali pusat lebih sering dijumpai kelainan denyut jantung janin, air ketuban yang bercampur mekonium dan bayi-bayi yang memerlukan resusitasi. Telahdilaporkan nilai Apgar yang jauh Iebih rendah. Tidak pernah ada indikasi untuk melahirkan bayisecara radikal atau tergesa-gesa pada kelainan-kelainan tali pusat selain tali pusat yang menumbung.

 Sumber
Oxorn, William. 2010. Ilmu Kebidanan Patologi & Fisiologi Persalinan. Yogyakarta: ANDI
0

Persalinan Palsu

        Persalian palsu terdiri dari kontraksi uterus yang sangat nyeri, yang memberi pengaruh signifikan terhadap serviks kontraksi pada persalinan palsu sebenarnya timbul akibat Braxton Hicks yang tidak nyeri ayng telah terjadi sekitar 6 minggu kehamilan.

    Kehamilan palsu dapat terjadi selama beberapa hari atau secara intermiten bahkan 3 atau 4 minggu sebelum awitan persalinan. persalinan palsu sangat nyeri dan wanita mengalami kurang tidur dan kurang energi dalam menghadapinya. Wanita tersebut tidak tahu cara memastikan apakah ia benar-benar mengalami persaliana yang sebenarnya hal tersebut hanya dapat dipastikan dengan pemeriksaan dalam. Kemunculan ulang persalian palsu secara intermiten serta perjalanan pulang  pergi ke klinik atau rumah sakit  sangat melelahkan kan dan semua personal yang melihat wanita tersebut memilki kesabaran dan bersedia memberi dukungan dan penjelasan hal-hal yang di perlukan. bagaimanapun persalinan palsu juga mengindikasikan bahwa persalinan sudah dekat.

Sumber: varney,2008, BUKU- AJAR ASUHAN KEBIDANAN VOLUME 2, jakarta: EGC
0

EFEK SAMPING JANGKA PANJANG MELAHIRKAN SECARA CAESAR


Melahirkan secara caesar sebenarnya ditujukan untuk wanita hamil yang mengalami komplikasi. Namun belakangan persalinan dengan cara ini lebih banyak diminati karena wanita tak ingin merasakan nyeri persalinan yang mengerikan. Meski tak sakit, tapi operasi caesar ternyata juga punya efek samping jangka panjang.
Permintaan persalinan caesar di seluruh dunia semakin meningkat. Selain karena makin banyak wanita hamil yang mengalami komplikasi selama masa kehamilan, persalinan ini untuk juga banyak diminta tanpa alasan medis yang jelas. Sebagian besar karena si ibu takut melahirkan secara normal.
Padahal bila tanpa komplikasi, melahirkan secara normal jauh lebih baik ketimbang caesar. Terlebih lagi, operasi caesar meninggalkan efek samping jangka panjang.
Berikut beberapa efek samping jangka panjang dari persalinan caesar, seperti dilansir Boldsky, Jumat (5/4/2013):

1. Bekas luka
Persalinan secara caesar akan meninggalkan bekas luka sepanjang hidup. Tapi masalahnya bukan hanya kosmetik, tapi Anda juga memiliki jaringan parut yang terbentuk di tempat perut dipotong. Jaringan parut inilah yang dapat menyebabkan masalah nantinya. Bagaimana jika Anda perlu melakukan operasi penting lainnya di kemudian hari?

2. Butuh istirahat lebih lama
Wanita yang melahirkan secara caesar biasanya akan memerlukan masa istirahat total (bed rest) selama 3 bulan. Bagi wanita karir, hal ini tentu menjadi masalah karena wanita hanya mendapatkan 3 bulan cuti bersalin.

3. Hernia
Hernia sangat umum terjadi setelah persalinan caesar. Jika Anda tidak cukup mendapatkan istirahat setelah melahirkan, Anda mungkin berakhir dengan hernia.
4. Kecil kemungkinan untuk persalinan normal
Bila anak pertama sudah dilakukan dengan persalinan caesar, maka kecil kemungkinan wanita bisa melahirkan secara normal pada persalinan berikutnya. Dan jika kehamilan kedua juga dilakukan dengan caesar, maka dokter mungkin akan menyarankan Anda untuk tidak memiliki anak lagi. Pemotongan perut dan membukanya 2 kali bisa menyebabkan banyak trauma.

5. Sakit punggung
Setelah persalinan caesar, wanita paling sering mengeluh sakit punggung. Kondisi ini terjadi karena anestesi epidural dan juga efek jahitan. Setiap kali Anda tertawa atau batuk, jahitan di perut akan menegang dan dapat menyebabkan sakit punggung.
(detik/5/4/13)
0

INI YANG TERJADI PADA TUBUH BILA HOBI MARAH-MARAH


 
Kesehatan emosional adalah kunci menjaga tubuh tetap sehat. Itulah sebabnya, orang yang suka marah-marah akan mengalami masalah juga pada tubuh. Apa saja?

Marah adalah salah satu emosi yang negatif. Saat orang marah, banyak hormon yang bekerja, yang akhirnya juga mempengaruhi tubuhnya secara fisik. Kondisi ini akhirnya dapat menyebabkan berbagai penyakit kronis.

Dampak terburuk dari kemarahan adalah stres. Stres merupakan suatu hal yang berbahaya yang dapat menyebabkan selusin penyakit kronis dalam tubuh manusia. Risiko kesehatan yang berhubungan dengan kemarahan semuanya serius. Pasien jantung memiliki risiko kesehatan yang benar-benar fatal bila suka marah-marah.

Berikut beberapa risiko kesehatan bila Anda hobi marah-marah, seperti dilansir Boldsky, Kamis (14/3/2013):

1. Stres
Efek setelah kemarahan adalah stres. Setelah kemarahan reda, tubuh biasanya akan lebih mudah stres dan stres dapat menyebabkan penyakit serius seperti diabetes, depresi, tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.

2. Penyakit Jantung
Penyakit jantung seperti jantung berdebar atau detak jantung yang cepat dapat dipicu oleh kemarahan. Jika Anda cepat marah, detak jantung mungkin terus-menerus tinggi membuat Anda rentan terhadap kardiak stoke.

3. Gangguan tidur
Ketika Anda marah, hormon memainkan malapetaka di dalam tubuh. Itulah mengapa risiko kesehatan dari kemarahan adalah gangguan tidur. Jika tubuh Anda tidak mendapatkan istirahat, Anda menjadi sasaran empuk bagi banyak penyakit. Sulit tidur bahkan dapat membuat Anda gila.

4. Tekanan Darah Tinggi
Tekanan darah tinggi disebabkan oleh banyak hal dan kemarahan merupakan salah satu penyebab utama. Ketika Anda marah, tekanan darah menjadi tinggi untuk sementara. Tetapi tekanan darah tinggi sementara waktu bahkan sudah dapat menyebabkan banyak kerusakan pada jantung.

5. Masalah pernapasan
Orang yang rentan gangguan pernapasan seperti asma sulit untuk bernapas ketika sedang marah. Kemarahan dapat memicu serangan asma dan meninggalkan penderitanya terengah-engah.

6. Sakit kepala
Ketika Anda marah, pembuluh darah di otak berdenyut 'liar'. Hal ini dapat memberi rasa sakit di kepala yang 'jahat' dan tajam. Cobalah untuk tenang jika Anda merasa nyeri di kepala akibat marah.

7. Serangan jantung
Serangan jantung sering terjadi jika seseorang tengah emosional, bersemangat atau marah. Kemarahan adalah salah satu penyebab paling berbahaya yang memicu serangan jantung. Itu sebabnya, pasien jantung dilarang untuk mengekspresikan kemarahan terlalu banyak.

8. Stroke
Stroke terjadi ketika satu atau lebih pembuluh darah di otak pecah. Hal ini dapat terjadi ketika kemarahan membuat tekanan darah Anda naik sangat tinggi. Cerebral stroke dapat membunuh atau melumpuhkan.

Sumber: (detik-14-03-2013)
Back to Top Enjoy to My Blog, Guyss!^^